Darah kembali tumpah di Gaza, Palestina. Warga tak berdosa tewas dirudal Israel. Hampir semua pemimpin dunia bungkam menghadapi arogansi Israel yang turut didukung Amerika Serikat. Dari Indonesia, belum keluar pernyataan keras terhadap Israel.
Hal ini amat jauh berbeda dengan presiden pertama RI Soekarno.
Berpedoman dari azas persamaan dan keadilan, Soekarno dengan lantang
menghadapi negara-negara imperialis. Israel dan Amerika pun dibikin ciut
oleh gertakan sang presiden. Berikut adalah aksi tegas sang presiden
pertama RI terhadap Israel dan Amerika.
Pidato anti imperialisme
Dukungan terhadap Palestina pernah ditunjukan Soekarno lewat pidato
kenegaraannya. Saat itu Soekarno yang keluar dari PBB juga marah
terhadap Israel dan beberapa negara lain yang dianggap merampas
kemerdekaan negara lain. ”Bagi kita Israel, Yaman Selatan dan Malaysia
secara legal tidak ada! Mereka itu secara legal memang tidak ada,” tegas
Soekarno dalam pidato peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika di
Jakarta, 18 April 1965.
Soekarno pun bertekad untuk membantu baik tenaga dan persenjataan untuk membantu pembebasan negara-negara tersebut.
Memaksa Eisenhower
Dwight Eisenhower, presiden Amerika dibuat terperangah oleh Soekarno yang notabenenya cuma pemimpin negara baru. Cerita berawal dari kunjungan Soekarno ke Amerika pada tahun 1960. Saat itu, Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower. Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam oleh Eisenhower di gedung putih.
“Aku bicara pada protokol apakah aku harus menunggu lebih lama
lagi?, bila demikian aku akan pergi sekarang juga. lalu orang itu pucat
dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke dalam, keluarlah
Eisenhower,” jelas Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah
Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan
meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno.
Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah.
Go to Hell with Your Aid
Berbeda dengan pemimpin negara lainnya, Soekarno juga pernah
menolak mentah-mentah bantuan dari Amerika Serikat. Saat itu, Soekarno
melihat ada niat terselubung Amerika yang waktu itu menginginkan
diberangusnya paham komunis dari Asia.
sumber : rumah opini
Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara lain
bahkan menilai Amerika ‘riya’ jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan
negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno
langsung mengatakan, “Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan
dapat merebut hati kami” teriak Soekarno dalam buku Bung Karno
Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Menolak Israel di Asian Games 1962
Wujud lain dukungan Soekarno terhadap Palestina ditunjukannya
dengan mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games tahun 1962 yang
berlangsung di Jakarta. Alhasil, akibat keberanian Soekarno, Komite
Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di
Olimpiade Tokyo.
Soekarno kemudian menjadi penggagas dibentuknya GANEFO (Games of
the New Emerging Forces), pesta perhelatan olahraga bersama
negara-negara berhaluan kiri lainnya. Namun pesta olahraga ini hanya
berlangsung sekali akibat persoalan politik yang mengelilinginya.
sumber : rumah opini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar