Rabu, 03 April 2013

Bung Karno dan Israel

540838_580714985287768_559219510_n

Darah kembali tumpah di Gaza, Palestina. Warga tak berdosa tewas dirudal Israel. Hampir semua pemimpin dunia bungkam menghadapi arogansi Israel yang turut didukung Amerika Serikat. Dari Indonesia, belum keluar pernyataan keras terhadap Israel.
Hal ini amat jauh berbeda dengan presiden pertama RI Soekarno. Berpedoman dari azas persamaan dan keadilan, Soekarno dengan lantang menghadapi negara-negara imperialis. Israel dan Amerika pun dibikin ciut oleh gertakan sang presiden. Berikut adalah aksi tegas sang presiden pertama RI terhadap Israel dan Amerika.
 
Pidato anti imperialisme
 pidato-anti-imperialisme
 
Dukungan terhadap Palestina pernah ditunjukan Soekarno lewat pidato kenegaraannya. Saat itu Soekarno yang keluar dari PBB juga marah terhadap Israel dan beberapa negara lain yang dianggap merampas kemerdekaan negara lain.  ”Bagi kita Israel, Yaman Selatan dan Malaysia secara legal tidak ada! Mereka itu secara legal memang tidak ada,” tegas Soekarno dalam pidato peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta, 18 April 1965.
Soekarno pun bertekad untuk membantu baik tenaga dan persenjataan untuk membantu pembebasan negara-negara tersebut.
 
Memaksa Eisenhower
memaksa-eisenhower

Dwight Eisenhower, presiden Amerika dibuat terperangah oleh Soekarno yang notabenenya cuma pemimpin negara baru. Cerita berawal dari kunjungan Soekarno ke Amerika pada tahun 1960. Saat itu, Soekarno merasa tersinggung pasalnya tidak seperti layaknya pemimpin negara lain, kedatangan Soekarno tak dijemput dan disambut Presiden Eisenhower. Kemarahan Soekarno memuncak ketika dia merasa dibiarkan menunggu berjam-jam oleh Eisenhower di gedung putih.
“Aku bicara pada protokol apakah aku harus menunggu lebih lama lagi?, bila demikian aku akan pergi sekarang juga. lalu orang itu pucat dan memohon untuk menunggu sebentar. Dia pun lari ke dalam, keluarlah Eisenhower,” jelas Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
Para pejabat AS pun kebingungan. Mereka sibuk meminta maaf dan meminta Soekarno tinggal. Eisenhower pun segera keluar menemui Soekarno. Pada pertemuan berikutnya, Eisenhower menjadi lebih ramah.
 
Go to Hell with Your Aid
go-to-hell-with-your-aid
 
Berbeda dengan pemimpin negara lainnya, Soekarno juga pernah menolak mentah-mentah bantuan dari Amerika Serikat. Saat itu, Soekarno melihat ada niat terselubung Amerika yang waktu itu menginginkan diberangusnya paham komunis dari Asia.
Soekarno yang berjanji tak mau meminta-minta dari negara lain bahkan menilai Amerika ‘riya’ jika memberi bantuan. Sehingga menyebabkan negara penerima bantuan kehilangan muka. Menyikapi hal ini Soekarno langsung mengatakan, “Persetan dengan bantuanmu! lautan dollar tak akan dapat merebut hati kami” teriak Soekarno dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis Cindy Adams.
 
Menolak Israel di Asian Games 1962
menolak-israel-di-asian-games-1962
 
Wujud lain dukungan Soekarno terhadap Palestina ditunjukannya dengan mengusir Israel dan Taiwan dari Asian Games tahun 1962 yang berlangsung di Jakarta. Alhasil, akibat keberanian Soekarno, Komite Olimpiade Internasional mengeluarkan Indonesia sebagai peserta di Olimpiade Tokyo.
Soekarno kemudian menjadi penggagas dibentuknya GANEFO (Games of the New Emerging Forces), pesta perhelatan olahraga bersama negara-negara berhaluan kiri lainnya. Namun pesta olahraga ini hanya berlangsung sekali akibat persoalan politik yang mengelilinginya.

sumber : rumah opini

10 Potret Kesederhanaan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad


Iran baru saja memutuskan untuk menghentikan ekspor minyak ke Perancis ditengah-tengah krisis minyak. Sebuah langkah berani dari negeri kaya minyak ini, keputusan ini jelas mengundang pro dan kontra. Langkah berani Iran untuk menghentikan ekspor minyak ke negara sekutu Amerika ini menuai pujian dan kritikan dari berbagai pihak, terlebih lagi menurut isu, Perancis rela kehausan demi memuaskan ambisi Israel. Lepas dari semua itu, siapa tokoh dibalik langkah berani Iran dalam menghentikan ekspor minyakIran ke Perancis? Dialah Mahmoud Ahmadinejad, sang Presiden Iran. Sosok Ahmadinejad adalah sosok presiden yang sangat berbeda dengan presiden-presiden pada umumnya dan mungkin hanya satu-satunya di dunia. Ahmadinejad adalah presiden yang sederhana, amanah dan tidak mementingkan diri sendiri.

Hal pertama yang dilakukannya ketika diangkat menjadi presiden adalah mengumumkan kekayaan dan propertinya yaitu sebuah sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan rumah sederhana warisan ayahnya di sebuah daerah kumuh di Teheran. Bandingkan dengan presiden-presiden di Indonesia yang belum pernah ada yang melakukan hal yang sama. Bahkan anggota dewan yang terhormat, DPR kita pun tidak layak diperbandingkan dengan Ahmadninejad.

Ahmadinejad tidak sungkan untuk membawa bekal makanannya yang dibawa dari rumah dan disiapkan oleh sang istri tercinta. Bekal sarapan itu berisikan roti isi atau roti keju dan dimasukan ke dalam tas dan dimakannya dengan gembira.

Jika presiden kita mengusulkan pesawat kepresidenan yang super mewah dan canggih, Ahmadinejad malah merubah kebijakan pesawat terbang kepresidenan yang mewah menjadi pesawat kargo dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi, dengan alasan agar tidak memberatkan rakyat Iran membayar pajak untuk dirinya. Sungguh tindakan yang perlu ditiru oleh semua orang.

Masih banyak lagi sisi lain dari Ahmadinejad yang patut dicontoh oleh para pemimpin dunia. Yang menjadi pertanyaan, mengapa ia berlaku seperti itu? Mengapa Ahmadinejad berperilaku seperti rakyat jelata atau orang miskin? Padahal ia hidup di negara kaya, sebagai negara penghasil minyak bumi terbesar keempat di dunia. Dan kebijakan-kebijakan pertahanan Iran kerap membuat gerah negara-negara kapitalis barat, negara adikuasa, adidaya dengan sekutunya. Ahmadinejad pun menjadi presiden yang berpengaruh dalam percaturan dunia dan menjadikan Iran menjadi sebuah negara yang diperhitungkan secara strategis, politik, ekonomis, keamanan dan pertahanan di kawasan Timur Tengah, Semenanjung Arab, Eurasia bahkan dunia.

Jawabannya adalah Mahmoud Ahmadinejad menempatkan dirinya sebagai “pelayan” dan pengabdiannya sebagai presiden adalah sebuah tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran, seperti yang disampaikannya kepada TV Fox (AS). Semangat ini yang ia tularkan kepada bawahannya atau mentri-mentrinya agar tetap hidup sederhana dan bahwa rekening pribadi mereka akan selalu diawasi oleh seluruh rakyat Iran. Agar jika suatu hari nanti mereka tidak berkuasa atau berakhir masa jabatannya mereka dapat meninggalkan jabatan dan kekuasaannya dengan kepala tegak dan tidak sebagai pecundang.

Berikut ini adalah 10 potret bentuk kesederhanaan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.

10. Dalam acara pernikahan putranya, yang lebih mirip pernikahan para buruh, ketimbang pernikahan putra presiden.

9. Jumpa pers yang sangat sederhana, namun tetap terlihat impresif

8. Potret kesederhanaan Presiden Ahmadinejad adalah dengan apa yang dikenakannya.

7. Acara sarapan pagi Sang Presiden yang selalu dibawanya di dalam tas yang telah disiapkan oleh istri tercinta.

6. Rumah dan mobil properti Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang sangat sederhana, jauh dari kesan mewah.

5. Jangan kaget, inilah mobil Presiden Iran, bukan Merci, BMW atau Audi mewah dengan security tingkat tinggi, tetapi Peugeot 504 tahun 1977.

4. Dimanapun terdengar panggilan shalat, disitu pula Sang Presiden mendirikan shalat meski hanya ditepi jalan dan beralaskan kain!

3. Lebih suka tidur beralaskan karpet dan selimut, walau sedang berada di hotel mewah, foto ini diambil dari koran Wifaq yang juga dipublikasikan di Amerika.

2. Meski seorang presiden, tetapi tidak harus berada di shaf terdepan.

1. Teguh memegang prinsip, tidak bersalaman dengan wanita yang bukan muhrim.

Kapan para penjabat negeri ini seperti Beliau...